MENGHORMATI GURU ITU PENTING?

Oleh Admin

Terbit Kamis, 1 Februari 2024   Dibaca 43 kali



 

Sebuah opini dari penulis tentang pentingnya menghormati guru dan profesi guru. Dahulu ketika saya masih sekolah, lingkungan selalu menekankan bahwa guru adalah orang tua di sekolah. Merekalah yang menjaga dan membimbing saya, mengajarkan banyak hal—pelajaran dan kehidupan—sehingga saya bisa mereguk banyak pengetahuan selama duduk di bangku SD, SMP, SMA, hingga universitas. Beruntungnya saya bahwa saya selalu berhadapan dengan para guru yang baik, yang memiliki pengetahuan luas dan keterampilan mengajar. Memang tidak bisa disamaratakan kemampuan antara satu guru dengan yang lainnya, namun pada dasarnya, semua guru saya di sekolah, adalah guru yang patut dihormati.

Namun rupanya tak banyak yang seberuntung saya, ataupun tak selalu ada murid sebaik saya (bukannya memuji diri, tapi saya memang tak pernah membuat masalah yang memusingkan guru ataupun sekolah). Akhir-akhir ini kita sering kali mendengar adanya berita murid dihajar guru, atau bahkan guru yang dianaya murid. Betapa miris hati saya mendengarnya. Pertanyaan yang muncul di pikiran saya adalah kenapa?

Apa yang menyebabkan situasi terjadi, siapa yang bermasalah? Dari mana masalah tersebut bermula? Bisa jadi akan perilaku siswa, bisa jadi dipicu teguran yang tak diterima dengan baik, bisa jadi karena kesalahpahaman.

Perilaku kekerasan tidak akan pernah bisa dibenarkan. Tapi alih-alih langsung mengutuk, kita juga perlu melihat dan mendalami apa sabab musabab yang sebenarnya. Tidak akan ada asap tanpa ada api. Seorang yang melawan mungkin karena sebelumnya dia disakiti lebih dahulu.

Saya hanya berharap dan menekankan bahwa sosok guru harus tetap dihormati dan dihargai. Keberadaannya adalah demi kebaikan para muridnya. Bukan hanya murid yang akan mendapatkan manfaat dari guru, namun juga para orang tua murid. Maka dari itu peran guru di sekolah harus selalu dihargai dan dijunjung. Jika guru menegur, dengan cara yang baik, untuk hal yang memang masuk akal, maka sebaiknya kita murid menuruti. Contohnya jika guru menegur murid untuk tidak merokok. Bukankah memang sekolah bukan tempat merokok? Jika guru menegur untuk tidak mencontek, bukankah mencontek adalah perbuatan tidak terpuji? Apa yang dicapai di sekolah harusnya berasal dari jerih payah kita sendiri. Guru berharap agar para muridnya dapat mendapatkan pendidikan yang baik dan menjadi manusia berhasil di masa depan.

Di sisi lain, tidak dipungkiri tidak semua manusia seragam. Jika terjadi hal yang melawan hukum, bahwa hak-hak dan perlindungan anak benar-benar tercederai, maka ganjaran atas perilaku tersebut harus diberikan setimpal. Kita tidak bisa menutup mata bahwa adanya bullying di sekolah, kekerasan kepada anak, sangat mungkin terjadi. Beranikanlah untuk bersuara.

Namun kita juga harus menghadapinya dengan mata terbuka, jiwa yang bersih, dan pikiran tenang. Jangan sampai menghadapi permasalahan dengan gelap mata dan terburu-buru. Menyesal di belakang bukanlah sebuah solusi.

Tetaplah berpegang teguh pada prinsip bahwa guru adalah sebagai sosok yang dihormati, digugu, ditiru, memiliki pengetahuan dan menjadi panutan, sebagai orang tua di sekolah. Seperti pada lirik Hymne Guru:

Engkau bagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa

Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2023. Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar!


Ditulis oleh Astri Utami Indriyani

Analis Rehabilitasi Masalah Sosial

Bidang Rehabilitasi Sosial

Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat